Senin, 20 November 2017

1. Teknik Audit Berbantuan Komputer

Teknik audit yang dilakukan oleh auditor dengan cara ini adalah sama saja dengan teknik audit yang digunakan dalam audit konvensional, hanya saja auditor bukan menggunakan peralatan manual, mekanik atau elektro mekanik dalam melakukan teknik-teknik audit tersebut, melainkan dengan menggunakan alat batu program atau program-program komputer (computer assisted audit techniques (CAATs)). Penggunaan komputer dalam audit yang dilaksanakan oleh auditor dapat membatu auditor dalam hal:
  1. Melaksanakan prosedur-prosedur audit agar lebih efisien dan efektif
  2. Melaksanakan prosedur-prosedut audit yang akan menjadi sangan sulit bahkan tidak mungkin untuk dilakukan tanpa bantuan komputer
  3. Dalam program-program audit tertentu terdapat fitur pendokumentasian pekerjaan audit untuk setiap instruksi yang dimasukan kedalam sistem dan hasil-hasil yang diperoleh.
Apabila auditor sudah memilih satu program yang paling sesuai dengan pelaksanaan auditnya, IAI menyatakan sebelas langkah utama yang dapat dilakukan untuk menggunakan TABK tersebut, yaitu:
  1. Menetapkan tujuan penerapan TABK
  2. Menentuka isi dan dapat diakses atau tidaknya fail entitas yang diaudit
  3. Mendefinisikan tipe transaksi yang diuji
  4. Mendefinisikan prosedur yang harus dilaksanakan atas data
  5. Mendefinisikan persyaratan keluaran
  6. Mendefinisikan staf audit dan komputer yang dapat berpartisipasi dalam perancangan dan penerapan TABK
  7. Memperhalus taksiran biaya dan manfaat
  8. Menjamin bahwa penggunaan TABK dikendalikan dan didokumentasikan semetinya
  9. Mengatur aktivitas administrative, termasuk keterampilan dan fasilitas komputer yang diperlukan
  10. Melaksanakan aplikasi TABK
  11. Mengevaluasi hasil
Jenis teknik audit berbantuan komputer, kelebihan dan kelemahan
Teknik
Kelebihan
Kelemahan
1.      Program pemeriksaan umum (generalized audit software / GAS)
Ø  Mudah digunakan
Ø  Hemat waktu
Ø  Akses keberbagai record
Ø  Meningkatkan keandalan beberapa aspek audit
Ø  Kendali program oleh auditor
Ø  Pekerjaan audit lebih praktis
Ø  Belum tentu dapat digunakan untuk seluruh perangkat keras
Ø  Tidak dapat mengerjakan seluruh pekerjaan audit
Ø  Biaya tinggi
Ø  Program terbatas
Ø  Hanya bisa membacalive data
2.      Data uji (test data/ test decks)
Ø  Memberikan bukti langsung atas efektivitas pengendalian
Ø  Keahlisn tekhnis yang sedikit (staf sedikit)
Ø  Temuan yang dihasilkan bagus (u/ jenis transaksi yg terbatas)
Ø  Waktu audit lama
Ø  Tidak mencakup semua kemungkinan audit
Ø  Tidak dapat melakukan verifikasi program
Ø  Keberhasilan audit sangat tergantung pada auditor
3.      Integrated test facility(ITF)
Ø  Memerlukan sedikit keahlian tekhnis
Ø  Biaya pengujian rendah
Ø  Pengujian mendadak dimungkinkan
Ø  Pengujian sistem asli dimungkinkan
Ø  Dapat digunakan berulang
Ø  Penghapusan fail dan data pengujian harus dilakukan hati-hati
Ø  Sulit memprediksi kemungkinan kombinasi data
Ø  Mempengaruhi independensi auditor
4.      Simulasi parallel
Ø  Menggunakan data klien yang sebenarnya
Ø  Lebih objektif
Ø  Tidak memerlukan keahlian yang tinggi
Ø  Pengujian dapat dilakukan setiap saat
-
5.      Tracing
Ø  Auditor dapat mengidentifikasi suatu instruksi (langkah2 pemrosesan) aplikom telah dijalankan sebagaimana mestinya
Ø  Auditor harus memuliki keahlian tekksnis yang tinggi
Ø  Biayanya mahal
6.      Mapping
Ø  Mudah u/ diimplementasikan
Ø  Dapat melacak kode yang tidah sah
Ø  Meningkatkan efisisensi operasi komputer
Ø  Biaya perolehan mahal
Ø  Waktu penggunaan teknik yang lam
7. Embedded audit modules
Ø  Modul u/ menelaah transaksi secara menyeluruh
Ø  Dapat memantau pengendalian setiap saat
Ø  Mendorong keterlibatan auditor dalam pengembangan sistem
Ø  Program hanya untuk organisasi tertentu dan tidak dipasarkan
Ø  Biaya dan krahlian yang tinggi
Ø  Harus digunakan dengan teknik audit lainnya
8.      Snapshots
Ø  Membantu dalamdebugging suatu aplikasi
Ø  Sangat efektif bila digabungkan dgn TABK lainnya
Ø  Memerlukan tenaga professional
Ø  Sulit dalam antisipasi kondisi dan lojik
Ø  Biaya yang tinggi
9.      Base case system evaluation
Ø  Sesuai denga kebutuhan pemakai
Ø  Waktu untuk verifikasi yang lebih singkat
Ø  Pengujian terhadap verifikasi yang baik
Ø  Memerlukan waktu yang panjang untuk mempersiapkan audit
Ø  Tidak terlalu efisien
10.  Job accounting data analysis
Ø  Menyediakan sumber daya pengolahan data
Ø  Menyediakan informasi oprasi pengolahan data u/ auditor
Ø  Efektif dan waktu yang singkat
Ø  Auditor sulit dalam mengendalikan sumber data melalui fasilitas pekerjaan akuntansi

2. Audit Sistem Informasi menggunakan Excel


2.1. Uji Duplikasi Untuk Sumber Daya Manusia/Pemeriksa, IT dan lainya: Dapat melakukan sistem pelaporan yang sesuai dengan keinginan atau laporan yang diinginkan (Independensi) dan dengan Akurasi dan Kwalitas Data yang sangat bagus. Sehingga data pelaporan dapat dipercaya. Proses pembuatan Rekapitulasi dengan sangat cepat. Pencarian Duplikasi Data seperti Identitas Kewarganegaraan (1 Orang memiliki lebih dari 1 Identitas).

2.2. Import File Untuk dianalisa Jika tujuan Anda adalah menyimpan beberapa atau semua data Anda dari satu atau lebih lembar kerja Excel di Access, Anda harus mengimpor konten lembar kerja itu ke dalam database Access yang baru atau yang sudah ada. Ketika Anda mengimpor data, Access membuat salinan data itu di dalam tabel yang baru atau yang sudah ada tanpa mengubah sumber lembar kerja Excel.

2.3. Memeriksa Data Setelah Anda membuat Workbook dan mengisinya dengan data, Anda harus selalu menggunakan Excel Spelling Checker untuk memeriksa teks Anda dari salah penulisan. Jika Excel menemukan sebuah kata yang tidak dikenali, Spelling Checker akan menanyakan kepada Anda apakah kata itu sudah benar, dan mungkin menyarankan alternatifnya. Anda bisa membuat Excel melewati sebuah kata sekali atau pada keseluruhan dokumen, memilih satu yang disarankan oleh program, atau bahkan menambahkan kata baru ke dalam kamus. Produk biasanya selalu menggunakan nama yang unik, jadi tambahkan ke dalam kamus yang digunakan oleh Excel untuk memeriksa semua dokumen untuk menghemat waktu.

3. Review Infrastruktur Jaringan Internet E-Government



Sistem pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralistik saat ini, pada hakekatnya merupakan penyelenggaraan otonomi daerah untuk memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab kepada daerah secara proporsional yang berkeadilan. Penyelenggaraan otonomi daerah bertujuan untuk penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bertanggungjawab (good governance) kepada masyarakat, sehingga dapat dihasilkan birokrasi yang kuat, handal dan profesional, efisien, produktif, serta memberikan pelayanan prima kepada publik.

Perubahan-perubahan yang telah dan sedang terjadi menuntut terbentuknya suatu pemerintahan yang bersih, berwibawa, transparansi dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif. Pemerintah harus mampu memenuhi dua modalitas tuntutan masyarakat yang berbeda dan berkaitan erat yaitu (Anonymous : 2003): Masyarakat menuntun pelayanan publik yang memenuhi kepentingan masyarakat luas diseluruh wilayah negara, dapat diandalkan dan terpercaya serta mudah dijangkau secara interaktif. Masyarakat menginginkan agar aspirasi mereka didengar, dengan demikian pemerintah harus memfasilitasi partisipasi dan dialog publik di dalam perumusan kebijakan negara.

Referensi :
Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)

I. PROSES AUDIT SISTEM INFORMASI

    Dalam audit SI terdapat beberapa proses/tahapan yang harus dilakukan, yaitu:

1. Perencanaan (Planning), yaitu menentukan ruang lingkup, objek yang akan diaudit, strategi yang akan dilakukan dll.
2. Pemeriksaan Lapangan (Field Work), dalam tahap ini proses yang dilakukan adalah pengumpulan data.
3. Pelaporan (Reporting), data yang sudah didapat akan dihitung berdasarkan perhitungan maturity level.
4. Tindak Lanjut (Follow Up), tahap akhir yaitu memberikan hasil yang sudah didapat.

II. JENIS AUDIT

 Ada beberapa jenis audit yang diketahui, salah satunya adalah :

1. Audit Internal, Mempunyai tugas membantu manajemen puncak (top management) dalam mengawasi asset (saveguard of asset) dan mengawasi kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.
2. Audit Eksternal, Bekerja untuk lembaga / kantor akuntan publik (pihak ke-3) yang statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit dan bekerja secara independent dan objektif.
3. Audit SI, Yaitu pemeriksaan yang dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang melakukan proses data akuntansi, umumnya menggunakan system Elektronik Data Processing (EDP).
4. Audit Forensik, Tujuan dilakukan audit forensic adalah sebagai upaya pencegahan terjadinya kecurangan (fraud).
5. Audit Operasional, Adalah jenis pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan. meliputi kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional manajemen yang telah ditetapkan.
6. Audit Laporan Keuangan, Berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan suatu entitas dengan tujuan memberikan pendapat (opini) tentang laporan tersebut apakah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.


III. RISIKO AUDIT

Pengertian risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor tanpa disadarinya atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material.

IV. TATA KELOLA TI

Tata Kelola TI adalah suatu cabang dari tata kelola perusahaan yang terfokus pada Sistem/Teknologi informasi serta manajemen Kinerja dan risikonya. Tata kelola TI adalah struktur kebijakan atau prosedur dan kumpulan proses yang bertujuan untuk memastikan kesesuaian penerapan TI dengan dukungannya terhadap pencapaian tujuan institusi.

V. KERANGKA TATA KELOLA TI

Ada beberapa kerangka tata kelola TI yang biasa dipakai, salah satunya adalah :
1. Information Technology Infrastructure Library (ITIL) (Davies, 2003)
2. ISO 17799 (ISO, 2005)
3. Control Objectives for Information and related Technology) (COBIT) (ISACA, COBIT 4.1,2007).

VI. AUDIT TATA KELOLA TI
Sedangkan Audit Tata Kelola TI adalah pemeriksaan atau evaluasi terhadap tata kelola TI pada suatu perusahaan.


Referensi:
  1. Dasar Audit Sistem Informasi
  2. Jenis Jenis Audit dan Auditor
  3. Dasar Dasar Audit


Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!